Panahan di Range Batununggal Bandung Archery



Malam telah cukup larut waktu saya kontak-kontakan dengan coach Robert. Beliau ini coach pertama saya di dunia archery. Coach istimewa, tiada bandingan galaknya... Hahaha (ini tuh pujian 😁). Kenapa galak? Sebab kata beliau, muridnya ngeyel sih. Saya lah yang beliau maksud sebagai makhluk ngeyel tersebut. Padahal saya kurang imut apa coba #kibaskerudung. Kalo kerut sih memang sudah banyak, itu harus saya akui.

Sebagai murid teladan akhirnya malam itu saya berjanji untuk pergi latihan memanah, demi kebugaran, kebahagiaan, dan konsistensi. Meski jadwal mengasuh sebenarnya padat, namun saya pikir archery selalu bisa membawa keseimbangan yang baik dalam jiwa raga saya selama ini. So, let's do it.

Hari yang dinantikan pun tiba, meluncurlah saya dengan sepatu syantik no high heels menuju Range Batununggal milik Bandung Archery Club and School (BACS). BACS sendiri sudah dikenal sebagai salah satu club and school panahan yang terpercaya di daerah Bandung. Saya pergi bersama satu set perlengkapan panahan yang digiwing dalam tas busur yang saya beli di Vieneth Store yang merupakan salah satu toko perlengkapan panahan terkomplit di Bandung. Bentuk tasnya yang ramping dan muat banyak sangat saya sukai. Isi tas bow saya antara lain : satu busur tradisional recurve take down, satu quiver, satu tube, 6 anak panah, stringer, fingertab, dompet, ponsel pintar, dan sedikit alat kecanthikaan.




Pakaian warna hijau, tas busur motif daun army yang hijau hijau, bahkan ice cream budapest yang saya bawa buat para coach pun ada matcha green teanya yang berwarna hijau pula. Oh iya, kotak plastik wadah es krim nya juga warna hijau. Saya tinggal berdiri dekat semak-semak berbunga, maka kalian mungkin ga akan menyangka saya ada di sana. Mudah-mudahan saya termasuk semak-semak yang nyaman di pandang ya. #harapanmacamapaini 😂.

Coach : "Dip, kau sudah tau tempatnya dimana kan Range Batununggal ini?" #nada santai
Dipi : "Belum tau Coach" #nada santai juga
Coach : "What!? Kukira kau sudah tau. Trus arah kemana kita ini?" #nada suara meningkat satu atau dua oktav
Dipi : "Kita tanya-tanya aja, sambil di gugel gugel" #nada tetap santai
Coach : "Kita belok atau nerus nih?" #nada suara sedikit ragu-ragu dan agak kesel
Dipi : "Sepertinyterus aja" #nada suara datar

Kami pun berputar-putar di Batununggal Sport macam dua anak hilang. Bedanya, yang satu kesyel, dan yang satunya lagi ngeselin. You know siapa yg bikin kesyel ya 👻. Maafkan.

Dengan gembira akhirnya kami menemukan juga lokasi range setelah saya bertanya pada bapak sekuriti yang ramah yang menjaga pintu utama Batununggal Sport. "Silakan masuk saja ke pintu itu lalu belok kiri", kata beliau menunjuk pintu dorong yang sering kita temui di area permainan. Bukan pintu besar, saya hanya bingung pengucapannya apa, sehingga saya sebut itu pintu, meniru bapak sekuriti.


Picture : Pintu masuk menuju range

Coach Robert bawa bow dua, ditambah dua set anak panah, sedang saya bawa tas bow Vieneth ditambah menenteng kresek isi es krim, kami tampak cukup heboh dengan barang-barang yang digiwing merintil-merintil begini. Saya sempat nyangkut di pintu dorong gara-gara posisi tas yang melintang horizontal. Bagai semak-semak nyangkut begitulah.

Wow, senangnya sudah tiba di lokasi. Apalagi melihat rangenya yang bersih dan asri. Tampak face target sudah terpasang dan tiga orang coach sudah siap di tempat.

Hello readers! 😊, please meet Coach Yoga, Coach Uzi, dan Coach Amif. Mereka coach coach yang masih muda dan ramah-ramah. Ada satu lagi coach penunggu Batununggal Range sebenarnya, namanya Coach Adam. Beliau datang belakangan, tepat ketika saya sudah mulai memasang bow saya dan agak tertahan karena baut upper limbsnya yang rada seret. Tampak tas yang besar bertuliskan Masagi menyembul di balik punggung Coach Adam yang slim. Masagi itu brand perlengkapan panahan milik Bandung Archery. Tas isi recurve SF Archery beserta asesorisnya pasti muat disitu. Nice 😊.

Profil Coach
Terakhir saat saya menulis tentang Wa Abong, coach di Range Lodaya, ada pembaca yang minta dimunculkan profil coach yang lebih banyak. Jadi postingan kali ini saya tambahkan beberapa tulisan khusus profil coach Bandung Archery yang ada di Batununggal. Tapi cerita profilnya tidak terlalu serius tak apa ya. Untuk detail profil mudah-mudahan bisa saya buatkan tulisan khusus saja di postingan lainnya.

Saya sudah pernah bertemu coach Yoga dan coach Uzi waktu saya panahan di Range Lodaya.

Coach Yoga selain melatih panahan ternyata juga seorang penikmat kopi, dan saya pernah lihat fotonya yang sedang kursus barista begitulah. Wow, setali tiga uang dengan saya😊. Sesama penggemar kopi harus saling menghormati dan cicip-cicipin kopinya 😁. Hari ini beliau juga tunjukkan ke saya kopi Manglayangnya yang beliau bawa (dan beliau jual). "Ini kopi arabika, teh," katanya. "Wah, tau gitu, tadi saya bawa kopi juga ya dari rumah," respon saya. 


Picture : kanan ke kiri : Coach Yoga, Coach Robert, dan saya (difoto oleh Coach Adam)

Coach Uzi bagi saya tampak seperti coach yang dicintai anak-anak. Soalnya waktu di Lodaya Range, saya lihat beliau melatih panahan beberapa anak dengan sabar. Meski beliau archer perempuan, tapi busur yang dipegang adalah horsebow. Main horsebow menurut saya benar-benar tantangan. Saya sempat main horsebow di bawah arahan coach Robert dan Coach Yoga. Hasilnya yaaah, anak panahnya terbang kemana-mana tak tentu arah 😂.


Picture : saya dan coach Uzi

Saya kenal coach Adam sebelum beliau jadi coach. Dulu kami pernah bermitra kerja. Coach Adam punya banyak bakat di dunia musik dan publikasi. Percetakan dan disain juga beliau cakap di sana. Selain itu beliau mengajar di madrasah serta aktif di remaja masjid. Sikap dan tutur katanya sopan sekali. Beliau orang yang suka bercanda dan enak diajak diskusi. Sebagai coach panahan saya yakin beliau akan jadi coach yang baik dan disukai. Besar harapan saya beliau bisa berada di dunia archery dalam waktu yang lama dan menorehkan pula prestasi.

Coach Amif baru saya kenal hari ini. Yang pasti orangnya ramah dan senang tertawa. Contohnya waktu saya lagi mau tarik anak panah saya yang nancep tinggi di bagian atas bantalan target dan hampir tertimpa bantalan, gaya saya yang aneh cukup membuatnya tertawa lebar. Nice to meet you, coach Amif.

Situasi di Range dan Sedikit Detail
Sebenarnya ini kali pertama saya berkunjung ke Batununggal Range. Kalau lihat fotonya sih sudah beberapa kali. Menurut saya, foto dan situasi aslinya tak jauh berbeda. Memang nyaman kok. Angle paling di suka tentu pohon berbunga yang latar belakangnya face target. Rindang dedaunan dan hijaunya lapangan rumput cukup menggoda para pemanah yang suka main di area outdoor tipe jinak. Tipe liarnya outdoor mungkin hutan dan rawa-rawa kali ya 😊.


Picture : Range Batununggal

Selain tersedia target untuk jarak 5 m, 10 m, 15 m, dan 30 m, rupanya disediakan juga tiga macam sasaran berbentuk hewan, yakni babi hutan, serigala, dan satu lagi... hmmm, saya lupa bentuknya hewan apa. Cara memanahnya nanti diincar titik tembak yang telah digambar di badan target hewan tersebut. Sayangnya saya lupa bertanya bagaimana hitungan skornya. Apakah teman-teman ada yang tau tentang target model ini? Silakan share di kolom komen ya kalau ada yang tau.

Hari itu saya dan coach Robert panahan di sesi 1 yang mulai dari pukul 1 siang sampai 3 sore. Cuma kami saja pengunjung range saat itu. Baru ketika sesi 2, tampak beberapa pemanah lainnya mulai berdatangan. Teman-teman yang ingin mencoba panahan di sini bisa datang di hari Senin dan Selasa Pukul 13.00 - 17.00 serta hari Sabtu dan Minggu Pukul 10.00 - 17.00. Cukup bayar Rp.60.000 per sesi (1 sesi itu 2 jam) dan Rp.15.000 untuk sewa alat panah.  Kecuali bagi member BACS tentu ada ketentuan lain, yakni Rp.100.000 per tahun dan iuran per bulan Rp.150.000 bebas main 10 sesi di range manapun.

Saya dan Coach Robert
Dipi : "Yuk kita segera main. Sudah jam 1 lewat nih. Sesi satu kan dimulai pukul satu"
Coach : "Kau saja yang main, aku cuma liat dan ngelatih"
Dipi : "Waw, ga bisa gitu lah."

Untung akhirnya saya berhasil juga untuk membujuk coach Robert turun ke lapang. Sambil pula membujuk coach Uzi dan coach Adam untuk turut serta. Panahan sendiri memang asyik, tapi panahan bersama-sama jauh lebih menyenangkan menurut saya. Makanya saya sibuk ngajak-ngajakin orang lain panahan sejak dulu.

Saya dan coach Robert bermain barebow dengan busur traditional recurve kami. Pertama di jarak 10 m, lalu mundur jadi 20 m, dan terakhir nyoba nembak target berbentuk hewan. Total tembakan mungkin mencapai 9 rambahan (kurang lebih 54 anak panah). Saya tak begitu pasti berapa rambahan tepatnya karena bermain santai seperti ini bisa bikin lupa waktu dan hitungan.


Picture : Saya dan Coach Robert sedang memanah di jarak 10 m (difoto oleh Coach Yoga)

Hasil tembakan panah coach Robert seperti biasa amazing, wajarlah karena beliau juara barebow beberapa kali di beberapa turnamen panahan. Sedangkan semak-semak berbunga ini cukup puas dengan anak panah yang alhamdulillah ga banyak terbang ke rumput lapangan. "Niat nembak target malah nyasar ke dusun tetangga", kurang lebih demikian perumpamaannya. Style selow selow bergembira begitulah nyatanya.

Recurve dan Horsebow
Di sela-sela memanah, saya sempat juga mencoba menggunakan busur recurve standard milik coach Yoga. Selama ini saya pecinta barebow abis. Ga tertarik untuk pindah ke recurve standard, atau busur compound. Barebow saja sudah cukup menantang buat saya, jadi tak terpikirkan dengan busur lainnya. Tapi waktu saya coba mainkan recurve coach Yoga, wah ternyata berat ya menarik string dan menahan bodi busur. Salutlah dengan para pemanah yang bermain di jenis busur ini. 


Picture : Busur Recurve Standard milik Coach Yoga (foto pribadi milik Coach Yoga)

Begitupun waktu saya mencoba horsebow coach Robert yang beliau bawa hari ini. Tekniknya sangat asing, badan harus rada membungkuk, pegangan ke busur pun rada beda dengan yg biasa saya lakukan. Padahal saya punya cita-cita mau pindah ke busur tradisional suatu saat nanti. Kesulitan yang saya jumpai ini kembali membuat saya salut pada pemanah busur horsebow. Ternyata tiap jenis busur punya tantangannya masing-masing.


Picture : Horsebow milik Coach Robert, diambil dari ig @robertstevan

Fasilitas Penunjang di Range
Satu sesi selesai dengan cepat rasanya. Tau-tau sudah pukul 3 sore. Enggan untuk berhenti memanah, tapi masih ada banyak hal lain yang harus dikerjakan, maka kami pun mulai membereskan perlengkapan dan bersiap-siap pulang. 

Sejenak sebelum pulang saya sempatkan untuk bersih-bersih dulu di toilet untuk menyegarkan badan. Toilet ternyata tak jauh lokasinya dari range. Cukup jalan terus dan belok kiri. Kelihatan kok dari area panahan. Toilet laki-laki dan perempuannya satu pintu dengan tiga bilik toilet di dalamnya. Ada wastafel dan kaca juga di sana. Juga shower untuk mandi. Tak ada tisue. Maka siap-siap tisue sendiri ya jika membutuhkan.


Picture : Fasilitas Toilet

Di sebelah kanan ujung range ada bangunan yang agak terpisah di pojokan. Itu tempat musholla. Luas musholla kurang lebih 3x3 m saja. Saya tak melihat detail keadaan musholla. Tampaknya cukup bersih meski saya sarankan teman-teman untuk membawa sendiri perlengkapan shalatnya agar lebih khusyuk dan nyaman. Terdapat pula tempat berwudhu tak jauh dari musholla.


Picture : Fasilitas Mushola

Kini beres-beresnya sudah selesai. Sambil kembali memanggul dan menggiwing perlengkapan panahan kami pun berniat pulang. Untung saja coach Robert mengingatkan agar sebaiknya menuju kasir dulu untuk bayar sewa lapangan hari ini, daripada bolak balik ke range lagi. Jadi kami pun pergi ke kasir yang rupanya berada tepat di samping kanan pintu masuk awal kedatangan kami. Di kasir kami mendapatkan tanda bukti bayar, yang lalu kami serahkan ke coach Yoga.

Di range tempat beli makanan dan minuman agak terbatas. Bisa sih ke kantin Batununggal Sport sepertinya. Soalnya waktu bayar sewa lapang tadi kami sempat salah kasir. Kasir yang kami tuju pertama kali adalah kasir khusus pembelian makanan. Tapi saya sendiri tidak detail melihat dimana letak kantin dan yang serupa itu. Saya dan coach Robert hari ini membawa bekal minum dan makanan sendiri dari rumah, jadi kami tak mencari lokasi penjualan makanan atau minuman hari ini.

Selesai memberikan bukti bayar ke coach Yoga kami beranjak pulang. Tak lupa pamit dan salaman pada keempat coach yang bertugas hari itu. Sekarang mereka tampak sibuk karena pengunjung range mulai berdatangan. Beruntung juga kami tadi ambil sesi 1, jadi bisa puas bermain panah tanpa terlalu berdesak-desakan.


Picture : Range mulai ramai dan para coach mulai sibuk membimbing dan mengajar

Parkiran masih tampak lengang. Bukan karena tak banyak pengunjung sih, tapi memang area parkir Batununggal Sport ini sangat memadai luasnya. Kecuali akhir pekan mungkin ya, hari dimana orang-orang berduyun-duyun datang ke sini untuk berolahraga sehingga parkiran penuh. Parkir mobil hanya Rp.3000 kok. Dibayar di awal waktu pertama kali melewati gerbang parkir.

How to Get Here

Picture : Bagian depan gedung Batununggal Sport

Batununggal Sport adalah tempat yang cukup mudah dicari, karena ini daerah yang termasuk elit di Bandung. Gunakan saja aplikasi google search dan google map dengan kata kunci Batununggal dan Batununggal Indah Club. Ketika sudah masuk ke area Perumahan Batununggal mungkin agak sedikit bingung ya, seperti saya yang tadi sempat berputar-putar kebingungan arah. Bisa gunakan aplikasi waze dengan kata kunci Batununggal Sport. Atau ikuti plang petunjuk arah yang ada di area perumahan. 

Rekomendasi
Mengingat lokasinya yang berada di area kota Bandung, maka saya rekomendasikan range ini kepada teman-teman yang ingin bermain, belajar, dan berlatih panahan di tempat yang masih area kota Bandung. Tempat panahan outdoor dengan jarak maksimal 30 m, lingkungan asri dan cukup fasilitas umum, serta berada di kawasan yang termasuk elit. Juga bagi teman-teman yang membutuhkan tempat panahan yang sekaligus berdekatan dengan area latihan olahraga lainnya. Coba deh datang ke Batununggal Range, mungkin sesuai dengan kebutuhan kalian.


Sampai bertemu lagi ya coach Robert. Latihan harian saya cukup di rumah saja 10 m. Soalnya tak punya banyak waktu untuk bisa pergi sana sini. Sampai jumpa lagi juga ya teman-teman. Hari sudah sore, saya harus pulang. Sampai ketemu di tulisan saya yang lainnya. Terimakasih 😊.

By the way, teman-teman juga punya pengalaman kah tentang panahan? Bagi-bagi ceritanya ya di kolom komen jika berkenan 😊🎯.


Terimakasih Coach Robert



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Panahan Range Lodaya Bandung

Prolog